SELAMAT DATANG DI WEBSITE KODIM 0101/BS

KONDISI WILAYAH KODIM 0101/ACEH BESAR



1.         Geografi.

            Kodim 0101/Aceh Besar berkedudukan di Kelurahan Kampong Baru Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh terletak di bagian tengah Provinsi Aceh yang mengelilingi wilayah  Kota Banda Aceh dan Kab Aceh Besar. Kodim 0101/Aceh Besar meliputi dua wilayah administrasi pemerintahan sipil, yaitu pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Ibu kota Kabupaten Aceh Besar adalah Kota Jantho dan Kantor Wali Kota Banda Aceh berada di Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh.


            Secara geografis wilayah Kodim 0101/Aceh Besar terletak pada posisi 05.02” – 05.08” LU dan 95.00” - 95.08”   BT, dengan batas wilayah sebagai berikut : 
a.         Di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka
b.         Di sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kab. Aceh Jaya.
c.         Di sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kab. Aceh Pidie.
d.         Di sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kab. Aceh Barat.
Kodim 0101/Aceh Besar berdasarkan administrasi sipil meliputi beberapa Kecamatan sebagai berikut :

a.       Kabupaten Aceh Besar.

1)         Kecamatan Lhoong seluas 125,00 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lhoong.
2)       Kecamatan Lhoknga seluas 98,95 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lhoknga.
3)       Kecamatan Leupung seluas 76,00 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Leupung.
4)         Kecamatan Indrapuri seluas 298,75 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Indrapuri.
5)         Kecamatan Kuta Cot Glei seluas 231,75 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lampakuk.
6)         Kecamatan Seulimum seluas 274,04 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Seulimum.
7)         Kecamatan Kota Jantho seluas 30,00 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Kota Jantho.
8)         Kecamatan Lembah Seulawah seluas 307,85 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lamtamot.
9)         Kecamatan Mesjid Raya seluas 110,38 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Krueng Raya.
10)       Kecamatan Darussalam seluas 77,66 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lambaro Angan.
11)       Kecamatan Baitussalam seluas 36,52 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lambada Lhok.
12)       Kecamatan Kuta Baro seluas 83,81 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Peukan Ateuk.
13)       Kecamatan Montasik seluas 94,10 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Montasik.
14)       Kecamatan Ingin Jaya seluas 73,68 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lambaro.
15)       Kecamatan Krueng Barona Jaya seluas 9,06 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Cot Iri.
16)       Kecamatan Suka Makmur seluas 98,51 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Sibreh.
17)       Kecamatan Kuta Malaka seluas 43,54 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Samahani.
18)       Kecamatan Simpang Tiga seluas 54,95 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Krueng Mak.
19)       Kecamatan Darul Imarah seluas 32,95 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lampeuneurut.
20)       Kecamatan Darul Kamal seluas 16,20 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Peukan Biluy.
21)       Kecamatan Peukan Bada seluas 31,90 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Peukan Bada.
22)       Kecamatan Pulo Aceh seluas 240,75 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lampuyang.
23)       Kecamatan Blang Bintang seluas 70,51 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Cot Meuraja.

b.         Kota Banda Aceh.

1)         Kecamatan Meuraxa seluas 7,258 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Ulee Lheue.
2)       Kecamatan Jaya Baru seluas 3,780 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di LAmpoh Raya.
3)       Kecamatan Banda Raya seluas 4,789 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lamlagang.
4)       Kecamatan Baiturrahman seluas 4,539 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Neusu Jaya.
5)       Kecamatan Lueng Bata seluas 5,341 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lueng Bata.
6)       Kecamatan Kuta Alam seluas 10,047 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Banda Baru.
7)       Kecamatan Kuta Raja seluas 5,211 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Kota Keudah.
8)       Kecamatan Syiah Kuala seluas 14,244 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Lamgugop.
9)       Kecamatan Ulee Kareng seluas 6,150 km2 dengan kantor Kecamatan berkedudukan di Ulee Kareng.    


2.         Demografi.

            Bila dilihat dari aspek demografi, jumlah penduduk diwilayah Kodim 0101/Aceh Besar tahun 2009 adalah 545.271 orang, terdiri dari laki-laki 279.872 orang dan perempuan 265.399 orang. Kecamatan Kuta Alam merupakan wilayah paling padat penduduknya mencapai 4.358 orang/km2, sebaliknya daerah terendah kepadatan penduduknya ada di Kecamatan Pulo Aceh, yaitu 19 orang/km2.

            Penduduk tersebar berkelompok dan terkonsertasi di dekat pusat perkotaan, desa dan tepi jalan raya. Berdasarkan data Aceh Besar dan Kota Banda Aceh dalam angka tahun 2009 serta perhitungan statistik, diperoleh angka pertambahan penduduk di wilayah KOdim 0101/Aceh Besar dari tahun 2008 s/d 2009 adalah sebesar 1.05%.

            Perpindahan penduduk terutama dari desa ke kota dengan alasan pendidikan atau mencari kerja. Mata pencaharian utama penduduk Kodim 0101/Aceh Besar adalah sebagai pedagang dan nelayan. Selain itu, masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, buruh, pegawai negeri serta  anggota TNI  dan Polri. Kota  Banda  Aceh dengan dengan kondisi geografisnya tidak memungkinkan untuk usaha pertanian, karena terbatasnya lahan kosong dan sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan laut, sehingga masyarakatnya banyak bekerja di sektor perdagangan dan nelayan. Kabupaten Aceh Besar dengan luas wilayahnya dan kondisi geografisnya sangat mendukung penduduknya untuk bekerja di sektor pertanian.

3.         Kondisi sosial.
           
            a.       Ideologi.
                       
1)         Pemahaman dan penghayatan pancasila. Pemahaman dan penghayatan  ideologi  pancasila  di Kodim 0101/Aceh Besar sudah cukup baik terlihat dengan adanya kesadaran  yang kuat dari  masyarakat  untuk menjaga    perdamaian    dalam   kerangka   Negara   Kesatuan   Republik Indonesia. Meskipun demikian, ada sekelompok masyarakat yang belum mau menerima Pancasila dan UUD 1945 serta menginginkan untuk menggantinya dengan ideology lain, sehingga berpotensi untuk mengganggu stabilitas dalam kehidupan masyarakat.

2)         Kesadaran pengamalan Pancasila. Komponen pemerintah dan masyarakat menerima Pancasila dengan baik, terbukti dengan kerukunan antara umat beragama, berbaurnya berbagai etnis yang ada dan sifat gotong royong dalam kehidupan sehari hari.


b.         Politik.      Pada umumnya masyarakat di wilayah Kodim 0101/Aceh Besar cukup tinggi kesadaran politiknya, hal ini dapat dilihat dari berdirinya partai local yaitu : Partai Acceh (PA), Partai Suara Independen Rakyat Aceh  (SIRA), Partai Rakyat  Aceh  (PRA),  Partai  Daulat   Aceh  (PDA),  Partai Bersatu Aceh (PBA), Partai Aceh Aman Sejahtera (PAAS) serta tingginya partisipasi masyarakat untuk mendukung partai yang dipilih. Kerja sama antar partai politik yang terjalin cukup memadai terbukti dengan terselenggaranya pemilu pada tahun 2009 yang berlangsung aman.


c.         Ekonomi.      Faktor perdagangan dan pertanian adalah sektor yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Kodim 0101/Aceh Besar. Berbagai kebutuhan pokok masyarakat dipenuhi dari hasil produksi lokal, wilayah sekitarnya dan dari provinsi lain di  pulau  Sumatra  Utara. Sektor  perikanan dan kelautan adalah salah satu sector yang paling berpengaruh terhadap perekonomian terutama di Kota Banda Aceh. Hal ini disebabkan letak Banda Aceh yang berada ditepi laut, sehingga mayoritas masyarakat pesisir bekerja sebagai nelayan atau berusaha di sektor perikanan. Pasca Tsunami  berbagai fasilitas penunjang ekonomi seperti pasar, pelabuhan  ikan,  kawasan pertokoan, terminal telah dibangun kembali, transaksi jual beli di masyarakat sudah kembali normal. 

d.         Budaya.        Data-data fasilitas Sosial Budaya dibawah ini sesuai kondisi priode sampai dengan bulan Juni 2010.

1)       Suku Bangsa dan Bahasa.

(a)       Suku bangsa yang ada, antara lain : Suku Aceh, Gayo, Aneuk Jamee, Singkil, Klut, Alas Pulau dan Jawa.

(b)       Bahasa yang digunakan untuk komunikasi resmi dan komunikasi antar suku, yaitu bahasa Indonesia, sedang bahasa daerah yang digunakan terutama bahasa Aceh, Gato dan Aneuk Jamee.

2)       Jenis Kesenian dan Adat Istiadat

(1)        Jenis Kesenian antara lain : Tari tradisional, Tarian Kreasi Baru, Musik dan Lagu, Seudati, rebana, drama, tari likok pulo dan vocal group.

(2)        Adat Istiadat, antara lain : kenduri, pinangan anak, turun tanah anak, dan peusejuk. Namun, sejalan dengan perkembangan informasi dan dinamika penduduk daerah ini, adat istiadat dari luar daerah mulai masuk de dalam kehidupan masyarakat setempat.

3)         Makanan Khas, antara lain : Masakan asam keu’eng, masakan gulee pliek u, masakan mie reuboh, masakan sambal asam sunti,emping, rujak Aceh dan ie Aceh.

4)         Olah raga dan rekreasi.      Fasilitas olah raga berupa stadion olahraga, lapangan sepak bola, lapangan tenis dan bola volley tersebar hamper diseluruh wilayah Koramil. Fasilitas rekreasi yang ada terutama pantai dan rekreasi alam/hutan masih terbatas dan belum berkembang.

5)         Kondisi sosial lainnya.       Permasalahan sosial di daerah Kodim 0101/Aceh Besar yang menonjol adalah penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, pencurian kendaraan bermotor dan penyimpangan syariat islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar